Kamis, 22 Januari 2009

Tahukah Kamu Apa Itu Lemak Susu?

Komposisi susu sapi terdiri dari 87% air, 9% padatan bukan lemak, dan sisanya
4% adalah lemak susu. Lemak susu tidak membahayakan bagi tubuh. Hanya
35% yang diduga dapat meningkatkan kolesterol, sedangkan sisanya 65% tidak
memiliki efek buruk pada kesehatan.
Asam lemak linoleat yang terkonjugasi pada lemak susu berfungsi menghambat
pembentukan tumor, menurunkan risiko beberapa penyakit seperti kanker,
hipertensi, dan diabetes, serta dapat meningkatkan sistem pertahanan tubuh.
Kandungan asam butirat pada lemak susu memiliki daya cerna yang tinggi dan
berperan sebagai anti kanker usus besar serta mendukung pertumbuhan bakteri
baik di dalam tubuh.
Fosfolipid yang terdapat di dalam susu terdiri dari fosfatidil kolin (lesitin),
sphingomyelin, fosfatidil inositol, dan fosfatidil serin yang berfungsi sebagai
pelindung mukosa usus terhadap serangan bakteri patogen. Fosfolipid tersebut
merupakan bagian terbesar penyusun otak, jaringan saraf, hati, otot, jantung dan
sperma, serta dapat berfungsi sebagai anti kanker.
Di dalam susu terdapat kolesterol sebanyak 13 mg/100 ml, sedangkan dalam
ASI sebanyak 10-140 mg/100 ml. Kolesterol berperan sebagai prekursor

pembentukan asam empedu, hormon steroid, vitamin D dan otak serta berperan
penting dalam sintesis DNA dan pembelahan sel. Kandungan AA (arachidonic
acid) dan DHA (docosa hexaenoic acid) di dalam susu berfungsi untuk
memelihara fungsi sel-sel otak dalam pertumbuhan dan perkembangan sistem
saraf pusat dan sintesis prostaglandin.
Sekilas Tentang Manfaat Telur
Telur mempunyai kandungan zat gizi yang cukup tinggi, antara lain mengandung
delapan asam amino esensial yang baik untuk pertumbuhan anak dan kesehatan
tubuh. Selain itu, telur juga mengandung mineral selenium (Se).
Pria membutuhkan asupan selenium untuk pembentukan kualitas dan kuantitas
sperma. Satu butir telur dapat menghasilkan 10% dari total kebutuhan tubuh
terhadap selenium.
Telur juga mengandung vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium
untuk pembentukan tulang. Selain itu, telur juga mengandung vitamin E.
Kombinasi antara selenium dan vitamin E berperan sebagai antioksidan yang
dapat mengurangi risiko kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas.
Telur juga diketahui sebagai sumber vitamin B12, vitamin B6, dan folat yang
dibutuhkan untuk kesehatan tubuh dan melindungi sel-sel saraf. Kekurangan
vitamin B12 dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel-sel saraf. Wanita
hamil yang kekurangan vitamin B12 mempunyai risiko anaknya akan mengalami
kerusakan pada sistem saraf.
Namun, terkadang telur juga mengandung bakteri Salmonella sehingga tidak
dianjurkan untuk dimakan dalam keadaan mentah, khususnya bagi orang yang
memiliki risiko tinggi seperti wanita hamil, orang lanjut usia, dan anak-anak. Telur
sebaiknya dikonsumsi setelah dimasak terlebih dahulu hingga matang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar