Kamis, 22 Januari 2009

Lemak Trans, Lemak Apa Pula Itu?

Kalau Anda sangat mempercayai iklan yang mengatakan bahwa lemak
(termasuk mnyak goreng) yang bebas kolesterol adalah lemak baik, Anda perlu
sedikit berhati-hati.
Para pemasang iklan itu memang tidak berbohong karena lemak jenuh dan
mengandung kolesterol tinggi tentu bukanlah lemak yang baik bila kita konsumsi
terlalu sering. Tapi ada yang mungkin lupa mereka jelaskan. Dalam dunia
“perlemakan”, selain lemak jenuh dan tidak jenuh, kita juga mengenal istilah lain
yaitu lemak trans.
Saat menyadari bahwa lemak jenuh ternyata kurang sehat, orang mulai
mencoba untuk lebih memanfaatkan lemak tidak jenuh. Maka lemak tidak jenuh
yang berasal dari tumbuhan (yang pasti tidak mengandung kolesterol) diubah
dari bentuk cair menjadi padat. Logikanya, lemak yang dihasilkan tentu lebih
sehat karena berasal dari lemak tumbuhan yang bebas kolesterol.
Salah satu cara/proses perubahan ini dikenal dengan istilah hidrogenasi. Karena
itu, hasil produk disebut minyak sayur terhidrogenasi (hydrogenated vegetable
oil) atau yang lebih dikenal dengan istilah lemak terhidrogenasi (hydrogenated
fat). Dan lemak jenis inilah yang banyak digunakan dalam proses pembuatan
kue, patry, margarin dan makanan olahan lain.
Lalu, apa bahayanya?
Selama berlangsungnya proses hidrogenasi, terbentuklah lemak trans. Jadi,
hasil akhir produksi (yang akan kita beli) tentu juga mengandung lemak trans.
Padahal, belakangan ini diketahui bahwa lemak trans ternyata tidak memiliki efek
baik apapun bahkan mempunyai efek yang buruk terhadap kesehatan. Sebagian
peneliti bahkan mengatakan bahwa lemak trans memiliki efek yang jauh lebih
buruk dibandingkan lemak jenuh.
Lemak trans akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner karena ia akan
menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat dalam darah. Itu hanyalah satu
dari keburukannya.
Karena itu, teliti sebelum membeli. Jangan hanya terpikat dengan istilah bebas
kolesterol. Pastikan bahwa produk yang Anda beli tidak mengandung lemak
trans dalam jumlah besar.
Bahaya Lemak Trans Pada Otak
Mungkin banyak yang belum tahu akan lemak trans dan bahayanya bagi
kesehatan. Di Amerika sendiri, bahaya lemak trans sudah mulai kencang
dihembuskan. Beberapa produsen makanan terutama makanan siap saji, juga
mulai memperhatikan kandungan lemak trans yang ada dalam produknya.
Setelah diketahui akan bahayanya bagi kesehatan yaitu meningkatkan risiko
penyakit jantung koroner, kini bertambah satu lagi bahayanya bagi kesehatan,
yaitu dapat menurunkan daya ingat dan proses belajar. Demikian yang terlihat
dari penelitian terhadap sekelompok tikus yang diberikan makanan yang
mengandung 10% minyak kelapa terhidrogenasi, yaitu lemak trans yang umum
dipakai. Sekelompok tikus lainnya diberikan makanan yang sama tapi mengganti
minyak kelapa dengan minyak kedelai, yang bukan merupakan lemak trans.
Setelah 6 minggu, kedua kelompok tikus itu diberikan test untuk melalui jaringan
jalan yang rumit. Kelompok tikus yang diberi minyak kelapa melakukan banyak
kesalahan, terutama untuk test yang memerlukan lebih banyak pemikiran.
Kemungkinan lemak trans memberikan pengaruh dengan merusak protein pada
otak yang berfungsi dalam mengirimkan dan menerima signal. Pada tikus yang
mengkonsumsi minyak kelapa ditemukan protein tersebut dalam jumlah yang
jauh lebih sedikit. Perusakan protein tersebut terjadi sebagai akibat
meningkatnya peradangan dalam otak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar