Rabu, 28 Januari 2009

SELENIUM

Selenium adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
Mineral ini merupakan bagian penting dari enzim antioksidan yang akan
melindungi sel tubuh kita terhadap efek negatif yang ditimbulkan oleh radikal
bebas. Selenium bekerja sebagai kofaktor untuk enzim yang terlibat dalam
oksidasi asam lemak dan penghancuran asam amino.
Tubuh mengembangkan kemampuan untuk melawan radikal bebas karena
radikal bebas akan menghancurkan sel dan mempunyai kontribusi terhadap
perkembangan berbagai penyakit kronik. Karena itu, selenium diduga mampu
untuk menahan laju ketuaan dan pengerasan jaringan akibat proses oksidasi.
Selain untuk melawan radikal bebas, selenium juga berperan pada sistem
imunitas (kekebalan tubuh) dan fungsi kelenjar tiroid yang baik. Selain itu,
keterlibatan selenium untuk mencegah kanker (termasuk kanker kulit akibat
paparan matahari) menambah pamornya sebagai mineral yang berharga.
Sumber
Tumbuhan merupakan sumber utama dari selenium. Sayangnya, kadar selenium
yang terdapat pada tumbuhan seringkali berbeda-beda. Kadar dalam tumbuhan
tergantung dari kadar Selenium dalam tanah dimana mereka tumbuh. Akibatnya,
defisiensi selenium bisa terjadi pada mereka yang hidup di tanah yang sedikit
mengandung selenium.
Selain dari tumbuhan, selenium bisa juga kita peroleh dari daging hewan
termasuk makanan laut. Selenium dalam makanan terdapat dalam bentuk seleno
methionin dan selenosistein.
Asupan Selenium yang dianjurkan
Pada orang dewasa, 55 mcg selenium per hari sudah mencukupi kebutuhan
harian. Tapi pada keadaan hamil, seorang wanita dianjurkan meningkatkan
asupan selenium menjadi 60 mcg. Kebutuhan ini lebih meningkat lagi saat
seorang ibu menyusui anaknya. Pada saat itu, kebutuhan yang harus dipenuhi
sebesar 70 mcg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar