Rabu, 28 Januari 2009

Sport Drinks, Minuman Seperti Apa Ya?

Minuman untuk olahraga disebut juga dengan sport drinks. Sport drinks sangat
bermanfaat khususnya jika Anda sering berolahraga dengan tingkat yang tinggi
(3-5 kali per minggu sekitar 45-90 menit). Sport drinks dibagi menjadi beberapa
kelompok, namun tujuannya hampir sama semua, yaitu untuk memulihkan
stamina sehabis berolahraga. Sport drinks juga dapat meningkatkan kecepatan
pemulihan setelah berolahraga sehingga kita dapat berolahraga dengan lebih
baik dengan waktu yang lebih lama. Biasanya dimanfaatkan untuk menjaga berat
badan atau fitness, kekuatan otot, penampilan tubuh yang lebih baik, dan
kebugaran tubuh.
Tidak semua sport drinks adalah sama karena tidak semua sport drinks memiliki
peran yang sama. Contoh sport drinks yang kini banyak tersedia di pasaran,
yaitu:
Isotonic sports drinks
Isotonic sports drinks biasanya berbentuk cairan yang mengandung energi dan
elektrolit. Komponen tersebut akan habis selama kita berolahraga sesuai dengan
kecepatan pernafasan dan juga banyaknya keringat yang dikeluarkan.
Pengganti cairan tubuh memang sangat penting. Jika air dalam tubuh tidak
diganti setelah kita berolahraga, maka tubuh akan mengalami dehidrasi.
Elektrolit dibutuhkan untuk mengganti garam atau ion tubuh yang hilang dalam
bentuk keringat. Penggantiannya akan membantu cairan untuk proses
pencernaan maupun osmosis sehingga dapat diabsorbsi oleh otot tubuh yang
sedang bekerja. Tanpa elektrolit, cairan di dalam minuman tidak dapat diabsorbsi
sepenuhnya dan efek dehidrasi tubuh akan cepat terjadi.
Energi dalam isotonic drinks berasal dari unsur glukosa, yang digunakan oleh
tubuh sebagai bahan bakar selama kita berolahraga. Pengisian kembali ion-ion
tubuh selama berolahraga akan membuat kita dapat berolahraga lebih lama
dibandingkan jika kita hanya minum air putih saja. Minum isotonic drinks secara
langsung setelah berolahraga akan membantu tubuh dalam memperbaiki
kecepatan resintesis glikogen.
Protein drinks
Umumnya protein drinks digunakan sebagai bahan pembangun tubuh
(bodybuilders) dan juga memberikan kekuatan pada mereka yang membutuhkan
protein ekstra untuk menjaga atau meningkatkan kekuatan otot. Suplai protein
yang lebih dari rata-rata memang sangat dibutuhkan untuk memperoleh otot
yang kuat.
Beberapa protein drinks terdiri dari asam-asam amino tertentu yang merupakan
pembentuk protein. Penelitian menunjukkan bahwa tubuh dapat mengabsorbsi
asam amino tunggal lebih baik dibandingkan asam amino di dalam makanan
yang harus dipecah dulu melalui proses digesti atau pencernaan.
Konsumsi sport drinks sebenarnya tergantung pada tujuan dan juga jenis
olahraganya. Jika Anda menginginkan tubuh yang atletis atau berotot, maka
sebaiknya mengonsumsi protein drinks langsung setelah berolahraga. Tingginya
protein di dalam tubuh akan memperbesar resintesis glikogen, yang merupakan
komponen penting untuk pemulihan otot setelah berolahraga. Namun, jika Anda
melakukan olahraga hanya untuk meningkatkan fitness atau mengatur berat
tubuh, maka akan lebih baik bila Anda mengonsumsi isotonic drinks setelah
berolahraga.

SELENIUM

Selenium adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
Mineral ini merupakan bagian penting dari enzim antioksidan yang akan
melindungi sel tubuh kita terhadap efek negatif yang ditimbulkan oleh radikal
bebas. Selenium bekerja sebagai kofaktor untuk enzim yang terlibat dalam
oksidasi asam lemak dan penghancuran asam amino.
Tubuh mengembangkan kemampuan untuk melawan radikal bebas karena
radikal bebas akan menghancurkan sel dan mempunyai kontribusi terhadap
perkembangan berbagai penyakit kronik. Karena itu, selenium diduga mampu
untuk menahan laju ketuaan dan pengerasan jaringan akibat proses oksidasi.
Selain untuk melawan radikal bebas, selenium juga berperan pada sistem
imunitas (kekebalan tubuh) dan fungsi kelenjar tiroid yang baik. Selain itu,
keterlibatan selenium untuk mencegah kanker (termasuk kanker kulit akibat
paparan matahari) menambah pamornya sebagai mineral yang berharga.
Sumber
Tumbuhan merupakan sumber utama dari selenium. Sayangnya, kadar selenium
yang terdapat pada tumbuhan seringkali berbeda-beda. Kadar dalam tumbuhan
tergantung dari kadar Selenium dalam tanah dimana mereka tumbuh. Akibatnya,
defisiensi selenium bisa terjadi pada mereka yang hidup di tanah yang sedikit
mengandung selenium.
Selain dari tumbuhan, selenium bisa juga kita peroleh dari daging hewan
termasuk makanan laut. Selenium dalam makanan terdapat dalam bentuk seleno
methionin dan selenosistein.
Asupan Selenium yang dianjurkan
Pada orang dewasa, 55 mcg selenium per hari sudah mencukupi kebutuhan
harian. Tapi pada keadaan hamil, seorang wanita dianjurkan meningkatkan
asupan selenium menjadi 60 mcg. Kebutuhan ini lebih meningkat lagi saat
seorang ibu menyusui anaknya. Pada saat itu, kebutuhan yang harus dipenuhi
sebesar 70 mcg.