Minggu, 25 Januari 2009

Makanan Mentah, Sehatkah?

Tanpa kita sadari, kita sering memasukkan racun ke dalam tubuh lewat makanan
yang dikonsumsi setiap hari. Perlu diketahui, makanan yang masuk ke dalam
tubuh kita mengandung zat kimia dan bahan pengawet. Bahan-bahan itu masuk
ke dalam makanan secara sengaja lewat proses pembuatannya, maupun pada
saat proses penanaman seperti insektisida, pestisida, dan sejenisnya yang
diberikan petani ketika menanam tanaman.
Polusi dalam makanan terjadi karena adanya zat-zat berbahaya di dalam
makanan. Pada daging hewan, zat berbahaya yang ada di dalamnya adalah
antibiotik dan hormonal. Kedua zat ini biasanya disuntikkan pada ayam agar
lebih cepat dipotong atau bertelur.
Pada tumbuhan atau sayuran juga sama, yaitu pemberian insektisida dan
pestisida oleh para petani. Biasanya residu zat-zat kimia tersebut akan
mengendap pada sayuran. Jika sayurannya kita makan setiap hari, maka
residunya akan mengendap dalam tubuh manusia. Zat berbahaya lainnya adalah
zat pengawet yang biasanya terdapat pada makanan, seperti ikan asin, tahu,
bakso, dan sebagainya. Belum lagi adanya formalin pada sejumlah makanan
tertentu.
Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam makanan jika masuk ke dalam tubuh
akan menyebabkan pertumbuhan radikal bebas meningkat. Radikal bebas akan
merusak protein, enzim, dan bahan-bahan genetik yang merupakan inti tempat
DNA dibentuk. Mutasi dalam inti sel ini bisa menyebabkan terjadinya kanker.
Menurut laporan dunia, lebih dari 90% manusia modern meninggal karena
penyakit dan lebih dari 90% terjadinya sel abnormal (sel kanker) disebabkan oleh
lingkungan yang tercemar melalui makanan dan minuman. Di Amerika, satu dari
tiga orang terkena kanker dan setiap satu dari lima orang mati terkena kanker.
Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan kembali ke makanan alami
tanpa bahan kimia dan pengawet. Namun, hal ini masih cukup sulit untuk
dilakukan. Yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi raw food atau makanan
mentah, seperti sayuran dan buah-buah yang tidak dimasak namun
kebersihannya tetap terjaga. Makanan jenis ini akan memberi nutrisi bagi tubuh
karena kaya enzim, klorofil, vitamin, mineral, dan fitronutrien yang berfungsi
sebagai antioksidan alami.
Melalui sistem antioksidan, baik enzim maupun nonenzim, tubuh kita mampu
melindungi diri dan melawan radikal bebas. Enzim antioksidan meliputi
superoxide dismutase (SOD), caralase, dan glutathione peroxidase yang akan
mengubah radikal bebas menjadi oksigen dan air yang kemudian akan
dikeluarkan dari tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar